ASAL MULA TERJADINYA DANAU AYAMARU
oleh
Hamah Sagrim

Chrubles tinggal di bagian utara dekat pegunungan mrar dan tempat tinggalnya bernama woman. Ketika berjalan sekitar 4 KM dan tiba di aves, terdengar suara anjing menggonggong. Chrumbles segera berlari menghampiri anjingnya untuk melihat apa yang anjing gonggong. Chrumles berlari kencang menuju tempat anjing dengan mengikuti suara anjing akhirnya chrumbles tiba di tempat anjingnya menggonggong terlihat disana anjing sedang menggali-gali tanah sambil menggonggong artinya apa yang di kejar-kejar oleh anjing itu berada di dalam tanah atau bebatuan yang ada. Chrumbles berpikir demikian, dan berkata apa yang ada? Chrumbles melihat lihat sambil memeriksa di sekitar semak-semak, bandar pohon namun tidak di temukan apa-apa, sehingga mau tidak mau chrumbles harus menggalinya. Chrumbles duduk sambil menggali tanah di sekitar batu dan anjingnya tetap di sebelah sambil menggonggong dan juga menggali-gali tanah. Chrumbles terus menggali tanah dan memindahkan bebatuan karena anjing semakin bersemangat menggonggong persis di bebatuan tersebut sehingga chrumbles menganggap bahwa apa yang di gonggong pasti tersembunyi di batu. Chrumbles ia berusaha menggali tanah dan memindahkan tanah untuk mencari barang apa yang sebenarnya anjing gonggong. Setelah menggali-gali ternyata tidak ditemukan apa-apa sehingga chrumbles pergi meninggalkan tempat itu dengan memanggil anjingnya.
Chrumbles melanjutkan perjalanannya ke tempat lain, tetapi anjing tidak mau ikut. Anjing tetap tinggal di tempat galian tadi dan terus menggonggong. Chrumbles tetap berjalan sambil memanggil anjingnya. Tetapi anjing tetap saja tidak mau ikut. Chrumbles duduk sejenak di sebuah pohon yang tumbang sambil memanggil anjingnya, namun tetap saja terdengar suara anjing menggonggong.
Chrumbles tetap duduk di atas pohon yang tumbang itu sambil menantikan anjingnya, karena percuma saja kalau terus berjalan tanpa anjing bagaimana mengetahui ada binatan yang diburu, kalau ada anjing supaya bisa cepat menemukan hewan buruan (chrumbles berpikir demikian). Anjing terus menggonggong di tempat galian tadi bhkan semakin keras dan semakin tergesa-gesa suaranya sehingga chrumbles berpikir "waah sepertinya barang yang anjing gonggong ini ada makanya dia terus gonggong. Chrumbles bergegas kembali ke tempat anjingnya berada, dia melihat ternyata anjing tetap berusaha menggali kembali tempt semula yang digallinya. Chrumbles berdiri sejenak sambil mengamati baik baik apa yang di lakukan oleh njingnya. Setelh beberapa menit mengamati, kemudian, Chrumbles coba menggalinya kembali lagi. Semakin daalm chrumbles menggaali batu dan tanah tersebut, setelah berapa menit kemudian Chrumbles menemukan pasir, Chrumbles terkejut melihatnya dan berkaata, waah kok bisa ya ada pasir laut disini? Chrumbles terus menggalinya, beberapa menit kemudian e e e e .................? Chrumbles terkejut karena ada eberapa kulit kerang/siput laut. Chrumbles sempat berhenti menggali untuk sekedar mengamati kulit kerang yang dipegang ditangannya, membuat dia semakin bersemangat seakan-akan binatan buruan itu tidak jauh. Beberapa menit kemudian, Chrumbles menggalinya lagi, tidak lama kemudian Chrumbles kaget karena seekor musang hitam tiba-tiba keluar dari dalam lubang dan berlari…. ketika musang itu berlari, anjing pun mengejarnya, musang terus berlari di depan anjing mengejar dari belakang dan Chrumbles pun mengikuti anjingnya untuk mengejar musang tersebut dan seketika itu juga air keluar dari lubang yang tadi musang keluar mengikuti mereka.
Dimana Chrumbles, anjing dan musang berlari, air pun mengejar mereka untuk di bunuh karena mereka telah mengganggu raja air yang sedang tidur dan markasnya tepat pada tempat yang di gali oleh Chrumbles dan anjingnya. Musang terus berlari dan Chrumbles bersama anjingnya pun mengjar musang terebut dan air juga terus mengikuti mereka. Tempat keluarnya air di sebut maru mana yang di terjemahkan berarti "kepala air danau". Mereka berlari dari maru mana hingga semtu di sana ada lereng gunung yang agak sedikit menurun sehingga air di situ membentuk arus. Mereka terus berlari hingga ke danau Yukase, mendekati Mapura, akhirnya Chrumbles lari menghindari air ke daratan gunung membiarkan anjingnya terus mengejar musang dan di kejar oleh air, hingga pada akhirnya air membunuh anjing dan musang tersebut, disitulah batas danau Ayamaru.
Chrumbles kembali duduk di atas gunung dan melihat kembali perjalanannya ternyata sudah tertutup oleh air, semakin lama semakin luas menjangkaui daerah daratan rendah yang kini di sebut danau ayamaru. Chrumbles menyadari bahwa teryata air semaking besar dan meluas. Chrumbles mengamatinya kembali dan sangat herang ''woooo...... air semaking menutupi hutan……… airnya semaking besar lebih dari sungai……. Ini apa?........woooo airnya terus meluas sehingga Chrumbles menamainya danau ayamaru'' chlumbles menyusuri tepian danau untuk kembali ke tempat tinggalnya. Beberapa menit kemudian Chlumbles melihat kembali apakah air tersebut mungkin sedah kering ataukah semakin banjir, karena menurut chrumbles mungkin itu hanya banjir biasa yang surut beberapa waktu lagi. ketika chrumbes melihat ternyata airnya sangat luas terbentang di hadapanya dan di sana ada sekelompok bebek yang mendarat di danau sambil mandi. Chrumbles tergesa-gesa mengamatinya penuh herang “ake....ake ake....woo.......air ini su besar seperti lautan kah? chrumbles menggeleng-geleng kepalanya karena keherangan melihat air yang telah membentuk danau tersebut. Chrumbles terus mengamati air dan burung yang beterbangan itu, dan timbul suatu pemikiran, kok burung itu tidak bisa tenggelam baru hanya terapung di atas permukaan air karena apa? Chrumbles semakin penasaran dengan burung-burung tersebut, hari semakin malam dan chrumbles pulang ke rumah. Hari berikutnya Chrumbles kembali lagi ke pinggir danau untuk mengamati mengapa ada burung yang bisa terapung di atas air. Chrumbles sagat serius dan sangat teliti memperhatikan bebek danau itu berenang, Naaaaah......coba saya bikin kayu berbentuk burung supaya saya bisa berjalan-jalan keliling danau ini. Chrumbes terinspirasi untuk membuat perahu (kole-kole) yang mirip seperti bebek danau. Chrumbes pulang dan menebang sebuah pohon untuk dibuat sebagai perahu. Chrumbles membuat perahu dari kayu besar yang di tebangnya. Setelah bagian kayu itu telah di cincang, Chrumbles coba berpikir kembali dengan menghayal tentang bentuk burung supaya kayunya di bentuk sesuai agar bisa terapung. Akhirnya Chrumbles berhasil membuat perahunya yang mula-mula bagian sebelah lancip membentuk kepala burung dan sebelahnya berbentuk persegi empat. Setelah Chrumbles berhasil membuat perahu, dia berusaha memindahkannya ke danau untuk di pakai. Chrumbles memindahkan perahu dengan menggunakan tali yang dililit pada bagian perahu lalu di tariknya. Sedikit demi sedikt Chrummbles menarik perahunya menuju danau, dan akhirnya sampai di danau. Chrumbles mencoba untuk menggunakan perahunya tetapi dia tidak memiliki penggayu. Chrumbes naik ke dalam perahu untuk mengamati Danau. Chrumbles sedang berada di atas perahunya, namun ia tidak memiliki penggayu untuk di gunakan sebagai dayung, sehingga Chrumbles kebingungan karena tidak ada penggayu akhirnya chrumbles memakai tangannya untuk mendayung. Mula-mula Chrumbles menggunakan tangannya untuk mendayung perahu, setelah itu dia mengamatinya dengan memakai kayu biasa untuk mendayung.
Pada hari berikutnya, Chrumbles berjalan-jalan mengamati situasi di danau itu, dia sangat terkejut dan kagum melihat danau tersebut sambil berkata "wooo.....air ini luas sekali dan jug sangat dalam". Chrumbles berpikir demikian sembari menghentikan penggayunya dan berlabuh di tengah danau sambil mengamati bebek yang sedang berenang. Setelah beberapa lama mengamati, ternyata bebek danau kakinya lebar. Chrumbles mendapat ide bahwa ia harus membuat sebuah pennggayu yang bagian bawahnya sebagai dayung harus lebar. Chrumbles duduk di dalam perahunya memegang sebuah kayu yang dipakai sebagai penggayu sambil mengamati bentuk kaki bebek danau. Akhirnya Chrumbles membuat sebuah penggayu dari kayu yang dicincang.
Kini Chrumbles sudah menemukan penggayu, hingga sekarang jenis penggayu dan perahu yang diciptakan oleh Chrumbles itu di pakai oleh masyarakat nelayan di sekitar danau Ayamaru. Chrumbles sudah bisa mendayung perahunya dengan leluasa karena sudah ada penggayu.
Demikian kisah terjadinya danau ayamaru, kisah pembuatan perahu dan kisah pembuatan penggayu oleh Chrumbles yang tinggal di daerah Woman, kini daerah itu telah menjadi sebuah Distrik Ayamaru Jaya dan kampung yang ada disana bernama Adoh, Woman, Segior dan Orsu Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat.
. . . ………….. . . . . . . .... . . . . . . TAMAT .. . ………………………….. . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar